• PRESTASI
  • Kamis, 23 Oktober 2014

    Posted by PUSKESMAS TURI On Oktober 23, 2014
    Pelaksanaan Posyandu Lansia, Pengisian KMS, Pencatatan &
    Rekapitulasi Hasil Kegiatan Posyandu Lansia

    Pelayanan kesehatan di kelompok Usia Lanjut meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) Usia Lanjut sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang  diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat  perkembangannya dalam Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) Usia  Lanjut atau catatan kondisi kesehatan yang lazim digunakan di Puskesmas. 

    1. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan 
    Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap usia lanjut dikelompok, mekanisme pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah sistem 5 tahapan (5 meja) sebagai berikut: 
    a.     Tahap pertama: pendaftaran anggota Kelompok Usia Lanjut sebelum  pelaksanaan  pelayanan. 
    b. Tahap kedua: pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usila, serta  penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
    c.      Tahap ketiga: pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan status mental 
    d.       Tahap keempat: pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium sederhana) 
    e.     Tahap kelima: pemberian penyuluhan dan konseling Untuk lebih jelasnya mekanisme kegiatan sistem 5 tahapan, lihat matriks berikut ini.


    Sesuai dengan perkembangan dan kondisi masing-masing daerah, kelompok  dapat saja menggunakan model “Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan” selain Sistem 5 tahapan ini antara lain:
    a. Terintegrasi dengan kelompok yang sudah ada (majelis Tak’lim, kelompok jemaat gereja, kelompok arisan, dll)
    b. Kegiatan khusus di sarana pelayanan kesehatan (hari khusus untuk pelayanan usia lanjut di Puskesmas, RSU, dll).
    2. Petunjuk Pengisian Format PencatatanHasil Kegiatan Kelompok Usia Lanjut
     Bulan : Sudah jelas
     Tahun : Sudah jelas
     Nama Kelompok : Sudah jelas
     Desa/Kelurahan : Sudah jelas
     Kecamatan : Sudah jelas
    1. No. Urut : No urut kunjungan
    2. No. KMS : Sudah jelas
    3. Nama : Sudah jelas
    4. L/P : Sudah jelas
    5. Umur : Sudah jelas
    6. Alamat : Sudah jelas
    7. Kemadirian : Yang dimaksud dengan hidup sehari-hari adalah s/d 11 kegiatan dasardalam kehidupan seperti:makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air, besar/kecil dan sebagainya. Kegiatan melakukan pekerjaan diluar rumah, seperti: berbelanja, mencari nafkah, mengambil pensiun, arisan, pengkajian, dan lain-lain.

    Kategori A : Apabila usia lanjut sama sekali tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari, sehingga  sangat tergantung orang lain (ketergantungan).
    Kategori B : apabila ada gangguan dalam melakukan sendiri, hingga kadang-kadang perlu bantuan (ada gangguan)
    Kategori C : apabila usia lanjut masih mampu melakukan kegiatan hidup sehari-hari tanpa bantuan  sama sekali (mandiri)

    8. Mental emosional: keadaan mental emosional, denganmenggunakan s/d 13 pedoman metode 2 menit melalui 2 tahap pertanyaan:
    Pertanyaan tahap 1:
    1. Apakah anda mengalami sukar tidur?
    2. Apakah anda sering merasa gelisah?
    3. Apakah anda sering murung dan atau menangis sendiri?
    4. Apakah anda sering merasa was-was atau khawatir?
    Bila ada 1 atau lebih jawaban “ya” lanjutkan pada pertanyaan tahap 2

    Pertanyaan tahap 2:
    1. Apakah lama keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam sebulan?
    2. Apakah anda mempunyai masalah atau banyak pikiran?
    3. Apakah anda mempunyai gangguan atau masalah dengan keluarga atau orang lain?
    4. Apakah anda menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter?
    5. Apakah anda cenderung mengurung diri dalam kamar?
    Bila 1 atau lebih jawaban “ya” maka usia lanjut mempunyai masalah emosional.

    9. IMT : Indeks Masa Tubuh ditentukan dengan mencari titik temu s/d (lebih) antara garis bantu yang menghubungkan berat badan yang
    10. N (normal)sudahdiukurdengan tinggi badan. Nilai normal IMT untuk K (kurang pria danwanita usialanjut berkisar antara 18,5 – 25
          L : Bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna merah
          N: Bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna hijau.
          K: Bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna kuning
    10. Tekanan Darah : Ukuran tekanan darah dengan tensimeter dan stetoskop  s/d T (tinggi)
    11. N (normal) R (rendah) :
          T : bila salah satu dari sistole atau diastole, atau keduanya diatas normal
          N : bila sistole antara 120-160 dan diastole ≤ 90 mmHg
          R : bila sistole atau diastole di bawah normal.
    12. Anemi : Hemoglobine yang nilainya kurang dari 13g% untuk pria dan 12g% untuk wanita
    13. Kencing manis/ : Bila terjadi perubahan warna pada hasil pemeriksaan urine  Diabetes melitus  menggunakan Combur test (sesuaikan dengan indikatoruntuk kadar untuk kadar gula)
    14. Ginjal : Bila terjadi perubahan warna pada hasil pemeriksaan urine dengan Menggunakan Combur test           (sesuaikan dengan indikator untuk kadar protein).
    15. Diobati : Beri tanda + atau –
           + : Bila usia lanjut diberi obat 6
            - : Bila usia lanjut tidak diberi obat
     16. Rujuk : Beri tanda + atau –
           + : Bila usia lanjut dirujuk ke tingkat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
            - : Bila usia lanjut tidak dirujuk ketingkat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
     17. Konseling : Beri tanda + atau – pada kolom yang sesuai s/d Baru : untuk kasus konseling baru
     18. Lama : untuk kasus konseling lama
     Selesai: untuk kasus konseling lama
     19. Penyuluhan : Beri tanda + atau –
          + : Bila dilakukan penyuluhan
          - : Bila tidak dilakukan penyuluhan






    DAFTAR PUSTAKA
    Anderson, M.A. 2007. Caring for Older Adults Holistically. 4th Edition. F.A. Davis Company. Philadelphia.
    Comer, S. 2005. Delmar’s Geriatric Nursing Care Plans. 3rd Edition. Thompson Delmar Learning.    Singapore.
    Depkes RI. 2003. Pedoman Pengelolaan Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut. Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat DEPKES RI. Jakarta.
    Eliopoulus, C. 2001. Gerontogical Nursing. 5th Edition. Lippincott. Philadelphia.
    Maas, M.L. et al. 2008. Asuhan Keperawatan Geriatrik, Diagnosis NANDA,
    Kriteria Hasil NOC, Intervensi NIC. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
    Roach, S. 2001. Introductory Gerontological Nursing. Lippincott. Philadelphia
    Tabloski, P.A. 2006. Gerontological Nursing. Pearson Prentice Hall. New J10

    Senin, 13 Oktober 2014

    Posted by PUSKESMAS TURI On Oktober 13, 2014

    Penyakit virus ebola

    Penyakit virus ebola
    Klasifikasi dan rujukan eksternal
    Sebuah fotografi pada tahun 1976 yang menunjukkan dua perawat berdiri di depan Mayinga N., seorang pengidap Ebola; ia meninggal beberapa hari setelah mengalami pendarahan internal.






    UNTUK LIHAT VIDEO KLIK DSINI
    UNTUK LIHAT VIDEO KLIK DISINI


    Penyakit virus ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Gejalanya biasanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus, dengan adanya demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala. Biasanya diikuti dengan mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal. Pada saat itu, beberapa orang mulai mengalami masalah pendarahan.[1]

    Penyebab dan diagnosis

    Virus mungkin didapatkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi (bisanya monyet atau kelelawar buah).[1] Penyebaran lewat udara belum pernah tercatat dalam lingkungan alami.[2] Kelelawar buah diyakini dapat membawa dan menyebarkan virus tanpa terjangkit. Begitu terjadi infeksi pada manusia, penyakit ini dapat menyebar pada orang-orang. Pria yang selamat dari penyakit ini dapat menularkannya lewat semen selama hampir dua bulan. Untuk membuat diagnosis, biasanya penyakit lain dengan gejala serupa, seperti malaria, kolera dan demam berdarah virus lainnya harus dikecualikan terlebih dahulu. Untuk memastikan diagnosis, sampel darah diuji untuk antibodi virus, RNA virus, atau virus itu sendiri.[1]

    Pencegahan

    Pencegahannya meliputi upaya mengurangi penyebaran penyakit dari monyet dan babi yang terinfeksi ke manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa hewan tersebut terhadap infeksi, serta membunuh dan membuang hewan dengan benar jika ditemukan penyakit tersebut. Memasak daging dengan benar dan mengenakan pakaian pelindung ketika mengolah daging juga mungkin berguna, begitu juga dengan mengenakan pakaian pelindung dan mencuci tangan ketika berada di sekitar orang yang menderita penyakit tersebut. Sampel cairan dan jaringan tubuh dari penderita penyakit harus ditangani dengan sangat hati-hati.[1]
    Belum ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, upaya untuk membantu orang yang terjangkit meliputi pemberian terapi rehidrasi oral (air yang sedikit manis dan asin untuk diminum) atau cairan intravena.[1] Penyakit ini memiliki tingkat kematian yang tinggi: seringkali menewaskan antara 50% hingga 90% orang yang terinfeksi virus.[1][3] EVD pertama kali diidentifikasi di Sudan dan Republik Demokratik Kongo. Penyakit ini biasanya mewabah di wilayah tropis Afrika Sub-Sahara.[1] Sejak tahun 1976 (ketika pertama kali diidentifikasi) hingga 2013, kurang dari 1.000 orang per tahun telah terinfeksi.[1][4] Wabah terbesar hingga saat ini adalah wabah Ebola Afrika Barat 2014 yang sedang terjadi, dan melanda Guyana, Sierra Leone, Liberia dan kemungkinan Nigeria.[5][6] Hingga bulan Agustus 2014, lebih dari 1600 kasus telah diidentifikasi.[7] Upaya sedang dilakukan untuk mengembangkan vaksin, namun belum membuahkan hasil.[1]

    Referensi

    1. ^ a b c d e f g h i "Ebola virus disease Fact sheet N°103". World Health Organization. March 2014. Diakses 12 April 2014.
    2. ^ "2014 Ebola Virus Disease (EVD) outbreak in West Africa". WHO. Apr 21 2014. Diakses 3 August 2014.
    3. ^ C.M. Fauquet (2005). Virus taxonomy classification and nomenclature of viruses; 8th report of the International Committee on Taxonomy of Viruses. Oxford: Elsevier/Academic Press. hlm. 648. ISBN 9780080575483.
    4. ^ "Ebola Viral Disease Outbreak — West Africa, 2014". CDC. June 27, 2014. Diakses 26 June 2014.
    5. ^ "CDC urges all US residents to avoid nonessential travel to Liberia, Guinea, and Sierra Leone because of an unprecedented outbreak of Ebola.". CDC. July 31, 2014. Diakses 2 August 2014.
    6. ^ "Outbreak of Ebola in Guinea, Liberia, and Sierra Leone". CDC. August 4, 2014. Diakses 5 August 2014.
    7. ^ "Ebola virus disease update - West Africa". WHO. Aug 4, 2014. Diakses 6 August 2014.
    Bibliografi