• PRESTASI
  • KHITAN/SUNAT

    TOP 5 SINOLA

    KELUARGA BESAR PUSKESMAS TURI

    VAKSIN COVID-19

    Senin, 25 Juli 2022

    Posted by PUSKESMAS TURI On Juli 25, 2022

     

    C:\Users\LENOVO\Downloads\WhatsApp Image 2022-07-25 at 10.55.04.jpeg

    C:\Users\LENOVO\Downloads\WhatsApp Image 2022-07-21 at 09.36.32 (1).jpeg

    EDY SASMITO, S.Kep, Ns. (PERAWAT)

    Juara 2 Nakes Teladan (Perawat) Propinsi Jawa Timur Tahun 2021

    INOVASI HAJI SHAR’I

    Juara 1 SINOLLA (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Lamongan) Tahun 2019



    C:\Users\LENOVO\Downloads\WhatsApp Image 2022-07-25 at 10.55.10.jpeg

    C:\Users\LENOVO\Downloads\WhatsApp Image 2022-07-21 at 09.36.34 (1).jpeg

    INOVASI TAS MANTRI

    Juara 1 SINOLLA (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Lamongan) Tahun 2022

    INOVASI HAJI SHAR’I

    Juara Harapan II Kompetisi Budaya Kerja (KBK) Propinsi jawa Timur Tahun 2018



    C:\Users\LENOVO\Downloads\WhatsApp Image 2022-07-25 at 11.08.31.jpeg

    C:\Users\LENOVO\Downloads\WhatsApp Image 2022-07-25 at 10.55.09 (1).jpeg

    INOVASI MANJA PAPAKU

    TOP 15 SINOLLA (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Lamongan) Tahun 2022

    KBK. KEMBANG TURI

    Kelompok Budaya Kerja Terbaik Kabupaten Lamongan tahun 2019



    C:\Users\LENOVO\Downloads\WhatsApp Image 2022-07-25 at 10.55.06.jpeg

    C:\Users\LENOVO\Downloads\WhatsApp Image 2022-07-25 at 10.55.08.jpeg

    Puskesmas Inovatif Covid-19 Kabupaten Lamongan Tahun 2020

    Puskesmas Dengan Posyandu Remaja Terbaik Kabupaten Lamongan Tahun 2021



    C:\Users\LENOVO\Downloads\WhatsApp Image 2022-07-25 at 10.55.06 (1).jpeg

    C:\Users\LENOVO\Downloads\WhatsApp Image 2022-07-25 at 10.55.06 (2).jpeg

    ABD. KHOLIQ, S.Kep, Ns.

    Juara 1 Perawat Ponkesdes Kabupaten Lamongan Tahun 2019

    ESTI WULANDARI, STP,S.Gz.

    Juara 1 Nakes Teladan (Gizi) Kabupaten Lamongan Tahun 2019



    C:\Users\LENOVO\Downloads\WhatsApp Image 2022-07-25 at 10.55.09.jpeg

    C:\Users\LENOVO\Downloads\WhatsApp Image 2022-07-25 at 10.55.08 (1).jpeg

    Juara 1 Puskesmas Bersih dan Sehat Kabupaten Lamongan Tahun 2019

    Apresiasi Bupati Lamongan untuk Kontribusi Penanganan Covid-19



    Kamis, 21 Juli 2022

    Posted by PUSKESMAS TURI On Juli 21, 2022

     POCO BERIMAN MAS (Positif Covid-19 Bersalin Aman di Puskesmas) 

    #Ruang Persalinan Berteknologi Tekanan Negatif (Negative Pressure)




    RINGKASAN


    POCO BERIMAN MAS (Positif Covid-19 Bersalin Aman di Puskesmas)

    #Ruang Persalinan Berteknologi Tekanan Negatif (Negative Pressure)

    Kategori: Ketahanan Institusi Publik di Masa Pandemi dan Antisipasi di Masa Pasca Pandemi Covid-19


    POCO BERIMAN MAS merupakan inovasi asli Puskesmas Turi, berupaya memberikan pelayanan persalinan pasien positif Covid-19 di puskesmas tanpa harus ke rumah sakit. Masalah yang dihadapi adalah belum memiliki ruang persalinan yang terstandart untuk pasien Covid-19.

    Puskesmas Turi berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan menyediakan ruang persalinan berteknologi tekanan negative ((Negative Pressure) serta melengkapi dengan sarana-prasarana yang memadai sehingga sangat aman untuk persalinan pasien Covid-19.

    Ide cemerlang ini menghasilkan hal yang sangat dramatis dimana 94% ibu positif Covid-19 melahirkan di Puskesmas Turi, 6% melahirkan di rumah sakit karena adanya penyulit serta indikasi rujukan.

    POCO BERIMAN MAS mampu membuat tempat persalinan yg mudah dijangkau dan aman sehingga ibu bersalin dengan postif covid -19 lebih cepat tertangani dan mendapatkan tempat bersalin yang aman. 



    WhatsApp Image 2022-03-14 at 12.16.29 (1).jpeg




    IDE INOVATIF


    Berawal dari masih banyaknya masyarakat yang takut dan khawatir akan melahirkan di Rumah sakit saat positif covid-19 dan ada nya kematian maternal dan neonatal dengan covid 19.dari situ Puskesmas Turi berupaya untuk mengatasi keluhan masyarakat sehingga terbentuknya Inovasi POCO BERIMAN MAS.


    Inovasi POCO BERIMAN MAS puskesmas turi adalah pertama dari puskesmas lain yang ada di wilayah kecamatan lamongan. Langkah strategis dalam inisiatif ini murni dari strategi dan sumber daya lokal. Seperti adanya alat bertektonologi tekanan negatif, penyedian APD lengkap sesuai standar yang di tetapkan.

     

    Seluruh tenaga kesehatan khususnya bidan dan jajarannya jg selalu siap apabila terdapat hal- hal yang tidak di inginkan saat proses pertolongan persalinan berlangsung.


    Sebelum munculnya inisiatif POCO BERIMAN MAS pelayanan persalinan dengan positif covid-19 hanya bisa dilakukan dirumah sakit. Dan karna keterbatasan tempat maka akan memicu terjadinya peningkatan angka kemtian maternal dan neonatal.


    Munculnya inisiatif POCO BERIMAN MAS Membawa dampak positif terhadap pelayanan publik yang signifikan. Melalui alat Berteknologi Tekanan Negatif maka persalinan ibu dengan positif covid-19 dapat dilakukan dengan aman dipuskesmas turi. 


    Inovasi ini berdampak positif dalam upaya pelayanan persalinan dipuskesmas uri sehingga  mampu meningkatkan kesadaran bahwa setiap ibu bersalin walaupun dengan positif covid -19 bisa diberikan pelayanan dengan baik. Manfaat dari (Negative Pressure) Berteknologi Tekanan Negatif mampu membantu mencegah terjadinya penyebaran virus maupun bakteri yang ada di ruangan pesalinan.dan dapat di artikan bahwa tekananudara yang ada dalam ruangan tersebut lebih rendah di bandingkan tekanan udara di luar ruangan.




    SIGNIFIKANSI


    Untuk menentukan langkah strategi terlebih dahulu menganalisis penyebab domain dari masalah banyakanya pasien hamil dengan positf covid -19 yang meninggal saat proses persalinan di kecamatan turi kabupaten lamongan. Langkah strategis dalam inovasi POCO BERIMAN MAS adalah :

    1. Belum ada informasi tentang pengetahuan ibu hamil dengan positf-19 

    2. Belum ada apd lengkap dan tempaat khusus bertekanan negative untuk menolong persalinan pasien dengan positf covid- 19  

    3. Belum ada tempat bersalin yang aman bagi tenaga kesehatan dan ibu bersalin yang positf covid -19 

    4. Kondisi sanitasi lingkungan belum memenuhi standart kesehatan 

    5. Komunikasi tidak efektif 


    Dari penyebab domain di atas maka langkah strategis yang dilakukan adalah:

    1. Bekerja sama dengan tenaga kesehatan yang ada di desa  lintas sector, aparatur desa, tokoh agama, toko pemuda untuk berkomitmen bersama dalam memberikan pengetahuan dan informasi dalam rangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi di kecamtan turi 

    2. Siap memberikan fasilitas apd dan ruangan bertekanan negativsesuai dengan standart ruang bersalin positf covid-19 

    3. Memberikan edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang ibu hamil dan pencegahan covid-19 

    4. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengetahuan tentang apd dan ibu hamil dengan covid-19 .

    5. Menjalin komunikasi yang efektif melalui bidan desa dan membuat brosur yang dibagikan ke masyarakat di kecamatan turi melalui bidan desa


    Dalam aspek sosial, inisiataif POCO BERIMAN MAS telah mampu memberikan tempat yang aman, nyaman untuk bersalin walaupun dengan positif covid-19. Dan semua yang pelayanan yang berikan adalah demi rasa aman dan nyamannya ibu bersalin serta mengurangi angka kematian ibu dan bayi . 

    Inovasi ini telah menciptakan yang baru yaitu adanya ruiang bersalin yang standart bertekanan negative unrtuk menolong pasien melahirkan dengan covid -19 serta kordinasi yang bagus antara tenaga kesehatan khususnya bidan desa dan lintas sector sehingga mengurangi angka kematian ibu dan bayi serta kenyamanan pasien dalam melahirkan 

            Dalam aspek ekonomi pasien dapat menghemat biaya untuk perjlanan tanpa harus ke rumah sakit pada saat melahirkan.

    Agar inovasi POCO BERIMAN MAS tetap berkelanjutan, maka langkah strategis yang ditetapkan adalah:

    1. Menjaga dan menguatkan komitmen bersama pj desa dan petugas bersali

    2. Pemantauan terkait perawatan alat-alat kesehatan terutama Berteknologi Tekanan Negatif (Negative Pressure)

    3. Melakukan sosialisasi secara berkesinambungan terhadap para ibu hamil yang ada diwilayah turi.

    4. Monitoring dan evaluasi oleh Petugas bersalin di Puskesmas Turi terhadap penatalaksanaan persalinan dengan positif covid-19

    5. Mengalokasikan penganggaran pembelian alat Berteknologi Tekanan Negatif (Negative Pressure) jika dibutuhkan lagi melalui dana Bantuan Operasional Puskesmas (BOK)

    Evaluasai di lakukan setiap bulan melalui rapat kecil ruang bersalin sebelum di lakuakan lokakarya internal puskesmas dengan seluruh staf puskesmas.kemudian  evaluasi lintas sektor 3 bulan sekali bertempat di puskesmas turi., dan di pimpin langsung oleh kepala puskesmas turi untuk memaparkan hasil capaian kegiatan termasuk keberhasilan dan hambatannya.

    Adapun indikator indikator dalam pencapaian inovasi POCO BERIMAN MAS ini adalah :

    1. pelayanan persalinan dengan positif covid -19 yang aman di puskesmas

    2. tersedianya alat berteknologi tekanan negatif (negative pressure) 

    3. menurunnya angaka kematian maternal dan neonatan


    Setelah inovasi ibu beralain dengan covid -19 dapat melahirkan di puskesmas turi dengan aman. Dan anhka kematian maternal dan neonatal menurun karena adanya tempat persalian yang aman dan terjangkau. 


    POCO BERIMAN MAS mampu membuat tempat yg mudah dijangkau dan aman sehingga ibu bersalin dengan postif covid -19 lebih cepat tertangani dan mendapatkan tempat bersalin yang aman. 


    Hasil survei kepuasan masyarakat terhadap efektifitas inivasi POCO BERIMAN MAS  di dapatkan hasil kepuasan yang menjadi 90℅ dari sebelumnya 10℅ sebelmu adanya inovasi ini. 



    KONTRIBUSI TERHADAP CAPAIAN TPB


    Inovasi POCO BERIMAN MAS sejalan dengan tujuan global ke-3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia, sasaran global ke-1 pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup, sasaran RPJMN 2015-2019 ke 1.1 menurunnya angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2019 menjadi 306 (2010: 346)



    ADAPTABILITAS


    Program Inovasi POCO BERIMAN MAS sangat membantu dalam upaya meningkatatkan mutu pelyananan dan dapat di terapkan di puskesmas lain, karena hanya membutuhkan pemberian tekanan negatif dan penyediaan APD lengkap.


    Dengan peran aktif semua tenga medis maupun non medis maka peningktatan mutu layanan dan upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi dapat di minimalisir.


    Inovasi POCO BERIMAN MAS ini sangat efektif untuk penurunan angaka kematian ibu dan bayi maka layak untuk diterapan di puskesmas yang ada di wilayah kabupaten Lamongan.



    KEBERLANJUTAN


    Agar inovasi POCO BERIMAN MAS tetap berkelanjutan, maka langkah strategis yang ditetapkan adalah:

    1. Menjaga dan menguatkan komitmen bersama pj desa dan petugas bersali

    2. Pemantauan terkait perawatan alat-alat kesehatan terutama Berteknologi Tekanan Negatif (Negative Pressure)

    3. Melakukan sosialisasi secara berkesinambungan terhadap para ibu hamil yang ada diwilayah turi.

    4. Monitoring dan evaluasi oleh Petugas bersalin di Puskesmas Turi terhadap penatalaksanaan persalinan dengan positif covid-19

    5. Mengalokasikan penganggaran pembelian alat Berteknologi Tekanan Negatif (Negative Pressure) jika dibutuhkan lagi melalui dana Bantuan Operasional Puskesmas (BOK)

    Sumber Dana

    • Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 8.400.000/tahun.

    • Pembelian alat Berteknologi Tekanan Negatif (Negative Pressure).

    • Diwujudkan untuk memberikan pelayanan pada ibu bersalin dengan kasus covid-19 dengan aman dan nyaman 


    SDM

    19 bidan desa


    Penunjang

    15 Mobil Sehat



    KOLABORASI PEMANGKU KEPENTINGAN


    1. Bupati Lamongan, selaku inspirator dan motivator, serta peningkatan pelayanan publik.

    2. Kepala Dinas Kesehatan, inisiator pencegahan transmisi penularan infeksi pada terutama kasus covid-19 pada ibu bersalin

    3. Puskesmas Turi, sebagai inisiator utama kegiatan yang sekaligus berperan sebagai pelaksana, pembina dan pemantau Program inovasi ini. 

    4. Camat Turi, yang selalu mensuport dan berperan aktif dalam kegiatan POCO BERIMAN MAS.

    5. Seluruh mudin jenazah yang selalu aktif dalam pertemuan dan pelaksanaan pemandian jenazah

    6. Polsek dan Koramil, selaku koordinator keamanan 

    7. Kepala desa selaku pendukung dan penyedia sarana.




    Posted by PUSKESMAS TURI On Juli 21, 2022

                                           TAS MANTRI (Disabilitas Mandiri Terlindungi)

    # Pemberdayaan Caregiver Kunci Sukses HCS (Home Care Services).


    • Juara 1 (TOP 5) SINOLLA 2022 (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Lamongan)


    Description: C:\Users\user\Downloads\IZZIO IMUT\WhatsApp Image 2022-05-30 at 10.20.35.jpeg


    ABSTRAK


    TAS MANTRI merupakan Inovasi asli Puskesmas Turi, bertujuan meningkatkan keterampilan caregiver  dalam memberikan perawatan pasien HCS terutama disabilitas.

    Masalah saat ini masih belum adanya pengetahuan keterampilan caregiver dalam memberikan perawatan secara mandiri Pasien HCS terutama dengan disabilitas.

    Pada wilayah Turi tahun 2020-2021 terdapat 27,27% yaitu sejumlah 30 pasien disabilitas dari total 110 pasien HCS, dan terdapat 10 angka kematian pada tahun 2020-2021 sedangkan sebelum adanya inovasi TAS MANTRI belum ada pelatihan caregiver pada 19 desa dengan jumlah 110 caregiver (0%).

    Setelah inovasi TAS MANTRI terdapat 10  dari 19 desa yang sudah dilakukan pelatihan caregiver di. Beberapa desa tersebut memiliki akses yang cukup jauh dari fasyankes dan adanya bencana banjir. Jumlah caregiver yang sudah dilakukan pelatihan rutin tahun 2021 meningkat sejumlah 63,63% (70 caregiver) dari total 110 caregiver.

    Hasil survey Kepuasan Masyarakat didapatkan hasil kepuasan terhadap keterampilan caregiver 73% dan kepuasan terhadap layanan caregiver  64%. 

    Dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi TAS MANTRI jika dilaksanakan dengan baik, akan berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan caregiver  dalam memberikan perawatan pasien HCS terutama dengan disabilitas sehingga meningkatkan kesejahteraan kesehatan.

    Description: C:\Users\user\Downloads\WhatsApp Image 2022-05-30 at 12.32.54.jpeg

    IDE INOVATIF

    Berawal dari keprihatinan pasien disabilitas yang kurang berdaya dalam memenuhi kebutuhan sehari hari serta kepentingan kesehatan memacu Puskesmas Turi berupaya untuk mengatasi ketidakberdayaan pada pasien disabilitas dengan membentuk inovasi TAS MANTRI.

    Inovasi TAS MANTRI (Disabilitas Aman Terlindungi)  mempunyai tujuan utama yaitu meningkatkan kualitas hidup difabel (disabilitas) dengan cara memberikan kemampuan tambahan berupa pelatihan, kepada tetangga atau keluarga sebagai caregiver . Inovasi TAS MANTRI Puskesmas Turi adalah Original dan pertama di Lamongan. Langkah strategis dalam inovasi ini murni dari kearifan dan sumber daya lokal

    Istilah Caregiver secara bahasa bisa diartikan sebagai “pemberi perhatian”. Khusus dalam konteks keperawatan, Caregiver adalah orang yang memberikan perhatian dan perawatan bagi orang lain.

    Pada wilayah Turi tahun 2020-2021 terdapat 110 pasien dengan keterbatasan aktifitas yang dilakukan kunjungan rumah sesuai dengan program kerja Kepala daerah Kabupaten Lamongan atau disebut dengan HCS (Homecare Services) , diantaranya terdapat 30 pasien disabilitas fisik. 

    Seperti yang kita ketahui, pasien disabilitas memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga membutuhkan bantuan dari orang lain baik keluarga, layanan profesional maupun tetangga terdekat. 

    Berdasarkan latar belakang tersebut, Puskesmas Turi membentuk  Inovasi TAS MANTRI (Disabilitas Mandiri Terlindungi) dengan memberdayakan keluarga atau tetangga terdekat sebagai Caregiver .

    Tujuan inovasi ini tentu saja untuk meningkatkan kualitas hidup pasien disabilitas, Caregiver dapat membantu kebutuhan sehari hari, sampai keperluan kesehatan , misal ; Tanda vital kesehatan, Obat obatan dasar, kepatuhan minum obat bila ada indikasi, sampai keperluan rujukan bila dibutuhkan.

    Karena keluarga atau masyarakat sekitar masih awam terhadap layanan kesehatan, maka Puskesmas Turi hadir untuk memberikan  berbagai macam pelatihan. 

    Kegiatan inovasi ini ditunjang oleh dukungan Lintas Sektor, Tenaga Kesehatan Puskesmas Turi sampai Tenaga kesehatan desa serta membangun Hubungan yang baik dari keluarga atau tetangga yang menjadi Caregiver.

    Inovasi TAS MANTRI merupakan terobosan luar biasa karena dalam pelaksanaannya mampu mendorong masyarakat untuk terlibat langsung dalam pembangunan kesehatan sebagai caregiver pasien disabilitas, dengan harapan pasien disabilitas dapat diperhatikan kualitas kesehatannya, kepatuhan minum obatnya serta kiat-kiat penanganan cepat ketika dalam kondisi sakit.

    Caregiver pasien disabilitas yang sehat dan produktif dapat menjadi agen perubahan karena mempunyai akses yang lebih banyak dengan masyarakat. Mereka mudah berinteraksi dalam menjalankan tugasnya, sehingga langkah inovasi ini efisien. 

    Inovasi TAS MANTRI merupakan solusi alternatif dari tingginya kasus pasien disabilitas di kecamatan Turi dan rendahnya pengetahuan para caregiver disabilitas tentang cara perawatan mandiri pasien disabilitas dirumah.

    Description: C:\Users\user\Downloads\WhatsApp Image 2022-05-30 at 14.01.43 (1).jpeg

    Description: C:\Users\user\Downloads\WhatsApp Image 2022-05-30 at 12.21.33.jpeg

    SIGNIFIKANSI

    Untuk menentukan langkah strategis, terlebih dahulu menganalisis penyebab domain dari masalah kasus pasien disabilitas di wilayah Kecamatan Turi Langkah strategis dalam inovasi TAS MANTRI adalah :

    1. Belum ada pelatihan khusus caregiver pasien disabilitas

    2. Belum ada sarana prasarana khusus untuk pasien disabilitas

    3. Belum ada wadah dan komunitas khusus dalam memberikan perawatan mandiri pasien disabilitas. 

    4. Komunikasi tidak efektif


    Dari penyebab domain di atas maka langkah strategis yang dilakukan adalah:

    1. Bekerja sama dengan keluarga atau pendamping pasien disabilitas, lintas sektor, aparatur desa, tokoh pemuda untuk berkomitmen bersama dalam memberikan perawatan pasien disabilitas.

    2. Melakukan survey lapangan untuk menentukan rumah pasien dan menunjuk Caregiver nya, sebelumnya dilakukan informed concern kepada pasien.

    3. Memberikan petunjuk teknis tentang tugas sebagai caregiver serta cara mengisi buku kontrol bulanan 

    4. Memasukkan caregiver kedalam group wa 

    5. Memberikan pelatihan  pada caregiver   setiap 1 tahun sekali

    6. Siap mengkoordinir pembelian alat-alat kesehatan sesuai indikasi dengan dana bantuan dari desa.

    7. Menjalin komunikasi yang efektif melalui media social

    Dalam aspek sosial, inisiatif TAS MANTRI telah mampu menciptakan wadah kepedulian yang kuat sekaligus kemampuan penatalaksanaan secara tepat. Semuanya dilakukan demi pemberdayaan care giver sebagai kunci sukses HCS. Inovasi ini telah menciptakan sesuatu yang baru yaitu dengan peran caregiver dan LINSEK sebagai ujung tombak dari mereka, informasi tersebut dikoordinasikan dengan puskesmas.

    Dalam aspek ekonomi, inisiatif telah berhasil memberdayakan masyarakat terutama pada keluarga yang terdapat pasien disabilitas yang memerlukan pengobatan dan perawatan setiap hari bisa dilakukan perawatan oleh  masing-masing caregiver dirumah, meliputi kebutuhan sehari-hari dan bagi caregiver yang sudah terlatih bisa peka terhadap kebutuhan kesehatan pasien disabilitas, contohnya tanda vital, kepatuhan minum obat dan kebutuhan rujukan. Melakukan optimalisasi alat yang telah disediakan oleh lintas sektor.

    Inovasi ini akan terus berlanjut karena mendapatkan dukungan penuh dari Linsek dan masyarakat.

    Evaluasi dilakukan setiap akhir bulan melalui lokakarya internal Puskesmas.dengan mengumpulkan semua bidan desa, dan evaluasi dengan para LINSEK 3 bulan sekali, evaluasi dengan caregiver 1 tahun sekali. Bertempat dipuskesmas dan dipimpin langsung oleh kepala puskesmas. Agendanya,meminta laporan dari tiap pertemuan dan hasil kegiatan termasuk keberhasilan dan hambatan yang terjadi.

    Hasil lokakarya internal kemudian dibawa oleh kepala Puskesmas ke forum eksternal tingkat kecamatan, dipimpin oleh Camat dengan mengundang Kepala desa, Polisi, BABINKANTIB desa. Dalam evaluasi tersebut, dibahas tuntas segala perkembangan dan hambatan dilapangan, sekaligus solusinya. Hasilnya dibawa untuk bahan evaluasi ditingkat kabupaten.

    Adapun indikator-indikator dalam pencapaian inovasi TAS MANTRI ini adalah:

    1. Dilakukan pelatihan dan evaluasi caregiver dalam 1 tahun sekali

    2. Adanya buku kontrol perawatan pasien HCS terutama disabilitas

    3. Pemantauan buku kontrol perawatan pasien HCS terutama disabilitas dilakukan 1 bulan sekali. 

    4. PJ desa melakukan pendampingan setiap kali dibutuhkan oleh caregiver 

    Keaktifan BABINKANTIB (KORAMIL) sebagai keamanan ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

    Sebelum adanya inovasi TAS MANTRI belum ada pelatihan caregiver pada 19 desa dengan jumlah 110 caregiver (0%), setelah inovasi TAS MANTRI terdapat 10  dari 19 desa yang sudah dilakukan pelatihan caregiver di wilayah Turi. Beberapa desa tersebut memiliki akses yang cukup jauh dari fasyankes dan adanya bencana banjir. Jumlah caregiver yang sudah dilakukan pelatihan rutin tahun 2021 meningkat sejumlah 63,63% (70 caregiver) dari total 110 caregiver. 

    TAS MANTRI melahirkan komunitas masyarakat para caregiver dan LINSEK setempat yang bertugas memantau dan melakukan perawatan HCS terutama pasien disabilitas secara mandiri dirumah

    Hasil survey Kepuasan Masyarakat terhadap efektifitas inovasi TAS MANTRI didapatkan hasil kepuasan terhadap keterampilan caregiver sejumlah 73%, Kepuasan pasien disabilitas terhadap keterampilan caregiver sejumlah 64%.

    Dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi TAS MANTRI jika dilaksanakan dengan baik, akan berpengaruh dalam meningkatkatkan keterampilan caregiver  dalam memberikan perawatan pasien HCS terutama dengan disabilitas sehingga meningkatkan kesejahteraan kesehatan. C:\Users\LENOVO\Downloads\WhatsApp Image 2022-04-08 at 12.41.50.jpegWhatsApp Image 2022-03-12 at 16


    ADABTABILITAS

    Program inovasi TAS MANTRI sangat mudah dipindahkan, ditransfer, dan diadaptasi karena hanya membutuhkan pelatihan caregiver rutin dalam perawatan mandiri pasien disabilitas dirumah dan mengkoordinir pembelian alat-alat kesehatan yang dibutuhkan.

    Peran aktif para caregiver diharapkan mampu membuat pasien disabilitas menjadi mandiri dan berdaya dalam kehidupan sehari-hari untuk memperbaiki kualitas kesehatannya. 

    Karena TAS MANTRI mengedepankan unsur pemberdayaan masyarakat, maka inovasi ini sangat layak untuk diadopsi dan diaplikasikan di seluruh wilayah Kabupaten Lamongan.

    KEBERLANJUTAN

    Agar inovasi TAS MANTRI tetap berkelanjutan, maka langkah strategis yang ditetapkan adalah:

    1. Menjaga komitmen bersama antara caregiver, PJ desa dan petugas puskesmas.

    2. Menjaga komitmen bersama antar Lintas Sektor tiap 3 bulan sekali.

    3. Melakukan Pertemuan rutin tiap tahun, sekaligus memberikan pelatihan dan refresh ilmu bagi Caregiver, Oleh programmer PERKESMAS Puskesmas Turi

    4. Pemantauan terkait perawatan alat-alat kesehatan secara rutin.

    5. Melakukan monitoring ketersediaan alat kesehatan yang dibutuhkan di desa tersebut. 

    6. Melaporkan melalui Whastapp Group setiap kasus pasien disabilitas yang membutuhkan konsultasi.

    7. Mengalokasikan penganggaran TAS MANTRI pada keuangan puskesmas setiap tahun melalui dana Bantuan Operasional Puskesmas (BOK)


    Sumber Dana

    • Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 5.000.000/tahun.

    • Swadaya Masyarakat 500.000/tahun 

    • Pembelian alat-alat kesehatan tensimeter elektrik 500.000 dan thermometer seharga 50.000 untuk acara penyuluhan dan pelatihan caregiver.

    SDM

    110 caregiver, 19 Bidan Desa, , 1 Programer PERKESMAS, 19  Polisi desa


    Penunjang

    15 Mobil Sehat

    C:\Users\user\Downloads\IZZIO IMUT\WhatsApp Image 2022-05-30 at 10.35.05 (1).jpeg